Tugasku
Minggu, 07 Juli 2013
Selasa, 25 Juni 2013
Menggambar Bangunan Pengolahan Air Bersih (Filtrasi)
Tujuan Umum : Mahasiswa dapat menerapkan pengenalan dasar – dasar
pada praktikum terdahulu pada penggambaran bangunan teknik sederhana,
khususnya di bidang teknik lingkungan.
Pada latihan ini, kita akan membuat bangunan pengolahan air bersih yaitu unit filtrasi. Secara garis besar kita akan membagi unit filtrasi menjadi beberapa komponen terpisah. Pertama kita akan mempelajari pembuatan pipa dengan follow, pembuatan fitting pipa dengan rotate dan pembuatan unit bak filtrasi itu sendiri.
Berikut adalah komponen – komponen pembuatan unit filtrasi :
a. Fitting
Fitting merupakan bagian ujung dari suatu pipa atau bagian yang berfungsi sebagai belokan dan penghubung. Pada modul ini fitting tidak dibuat langsung pada ujung pipa tetapi hanya akan dibuat menempel. Ini merupakan cara mudah untuk membuat gambar tanpa harus membuatnya satu demi satu.
Langkah - langkah :
2. Blok keseluruhan
dan buat menjadi grup.Duplikat lingkaran dengan menggunakan Tool move +
Ctrl yang berjarak 4 cm.Gunakan Tool Polygon untuk membuat persegi eam
dengan ukuran 2,5 cm.Push/Pull ke atas setinggi 2 cm.Kemudian,blok
keseluruhan persegi enam dengan mengklik componen dan memberi nama Baut.
3. Duplikasikan component baut secara melingkar.Caranya dengan membuat garis searah garis hijau,klik baut dan rotasikan dengan tool rotate+Ctrl dengan sudut 45'.Setelah merotasi,ketik 6 kali.Objek akan terpaste melingkar sesuai sudut yang di buat di awal.Blok semua baut caranya,klik kiri = Ctrl dan jadikan grup.Setelah itu, Copy Grup Baut ke bawah 9 cm.Usahakan ketika mengcopy menggunakan Move + Ctrl searah garis biru agar obyek terpaste tidak miring.
4. Buat circle 1,8.Push/Pull ke bawah 4 cm.Jadikan component dengan nama fitting.
b. Pipa
Pembuatan pipa pada latihan ini dengan menggunakan tool follow agar mendapatkan bentuk belokan yang bagus.
Langkah - langkah :
3. Sebelumnya kita telah membuat komponen fitting,maka component yang sudah jadi di gabungkan dengan pipa.Lakukan sedikit rotate untuk memutar component fitting.
c. Bak Filtrasi
Pada latihan ini kita berlatih membuat unit filtrasi sederhana dengan tool Rectangle dan Push/Pull. Serta untuk mewarnai bagian – bagian pada unit filtrasi dengan menggunakan tool material.
Langkah - langkah :
3. Push/pull sepanjang 560 cm.
4. Buat tape measure 10 cm dari ujung ke ujung(bagian depan dan bagian belakang).Buat segitiga.Dan blok segitiga dan di copy di ujungnya dengan move + Ctrl. Kmudian klik jumlah dengan di sertai tanda "/".
5. Klik Move + Ctrl dan pindahkan ke dalam bak yang di buat tadi.Dan Push/pull ke dalam.Dan buat material air dan batu sebagai media untuk filtrasi.
6.Tambahkan pipa beserta komponen yang telah di buat tadi. Cara membuat pipa sama seperti langkah membuat pipa di atas.
Hasil keseluruhan yang di peroleh :
Pada latihan ini, kita akan membuat bangunan pengolahan air bersih yaitu unit filtrasi. Secara garis besar kita akan membagi unit filtrasi menjadi beberapa komponen terpisah. Pertama kita akan mempelajari pembuatan pipa dengan follow, pembuatan fitting pipa dengan rotate dan pembuatan unit bak filtrasi itu sendiri.
Berikut adalah komponen – komponen pembuatan unit filtrasi :
a. Fitting
Fitting merupakan bagian ujung dari suatu pipa atau bagian yang berfungsi sebagai belokan dan penghubung. Pada modul ini fitting tidak dibuat langsung pada ujung pipa tetapi hanya akan dibuat menempel. Ini merupakan cara mudah untuk membuat gambar tanpa harus membuatnya satu demi satu.
Langkah - langkah :
1. Buatlah lingkaran dengan jari-jari 20 cm.Buat offset ke bagian dalam 5 cm.Hapus lingkaran dan push/pull 3 cm.
3. Duplikasikan component baut secara melingkar.Caranya dengan membuat garis searah garis hijau,klik baut dan rotasikan dengan tool rotate+Ctrl dengan sudut 45'.Setelah merotasi,ketik 6 kali.Objek akan terpaste melingkar sesuai sudut yang di buat di awal.Blok semua baut caranya,klik kiri = Ctrl dan jadikan grup.Setelah itu, Copy Grup Baut ke bawah 9 cm.Usahakan ketika mengcopy menggunakan Move + Ctrl searah garis biru agar obyek terpaste tidak miring.
4. Buat circle 1,8.Push/Pull ke bawah 4 cm.Jadikan component dengan nama fitting.
b. Pipa
Pembuatan pipa pada latihan ini dengan menggunakan tool follow agar mendapatkan bentuk belokan yang bagus.
Langkah - langkah :
1. Buat garis sepanjang 100 cm searah dengan menggunakan
Line.Kemudian,buat garis lengkungan pada siku dengan garis sepanjang 20
cm ke arah biru dan 20 cm ke arah merah.Buat garis lengkung dengan
mengguanakan Arc.Dan buat lingkaran dengan jari-jari 15 cm.
2. Follow lingkaran yang ada di bawah dengan mengikuti garis hingga ke ujungnya.
3. Sebelumnya kita telah membuat komponen fitting,maka component yang sudah jadi di gabungkan dengan pipa.Lakukan sedikit rotate untuk memutar component fitting.
c. Bak Filtrasi
Pada latihan ini kita berlatih membuat unit filtrasi sederhana dengan tool Rectangle dan Push/Pull. Serta untuk mewarnai bagian – bagian pada unit filtrasi dengan menggunakan tool material.
Langkah - langkah :
1. Buat rectangular dengan ukuran 700;790.Kemudian buat garis bantu
dengan tape measure sebagai garis tepi dengan ukuran 30 cm.Buat 2 buah
rectanguler pada bagian tengah dan push/pull ke atas 300 cm.
2. Pada bagian lain buat persegi dengan ukuran 31 * 20 cm.Gunakan tool
line,karena rectangular sedikit susah di gunakan untuk kordinat
vertikal.Tambahkah lingkaran pada bagian bawah menggunakan circle,untuk
jari-jari mengikuti lebar persegi.Dan hapus bagian yang tak
perlu.Kemudian,offset sebesar 0.8 cm dan Delete bagian tengah.Buat garis
keatas untuk membuang garis vertikal pada bagian atas.
3. Push/pull sepanjang 560 cm.
4. Buat tape measure 10 cm dari ujung ke ujung(bagian depan dan bagian belakang).Buat segitiga.Dan blok segitiga dan di copy di ujungnya dengan move + Ctrl. Kmudian klik jumlah dengan di sertai tanda "/".
5. Klik Move + Ctrl dan pindahkan ke dalam bak yang di buat tadi.Dan Push/pull ke dalam.Dan buat material air dan batu sebagai media untuk filtrasi.
6.Tambahkan pipa beserta komponen yang telah di buat tadi. Cara membuat pipa sama seperti langkah membuat pipa di atas.
Hasil keseluruhan yang di peroleh :
Gambar I. Tampak Samping 1
Gambar II. Tampak Depan
Gambar III. Tampak Atas
Gambar IV. Tampak Samping 2
Gambar V. Tampak Belakang
Gambar VI. Tampak Keseluruhan
Dewanti K. Wijaya_12513042_Kelas A
Selasa, 28 Mei 2013
Materi Cilacs Speaking
OPENING SCRIPT OF JETA UNY 2012
Asslkm…..Wr Wb
Good morning ladies and gentlemen,
Welcome to Kunjono Room of Central
Administration Building of Sanata Dharma University Jogjakarta.
On this special ocassion, JETA : the Jogja
Englishs Teacher Association, in collaboration with English Languge Education
Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University, Yogyakarta Provincial Office of Education Youth and Sport
proudly present : The 9th JETA Conference 2012 with the theme “ REVITALIZING
ENGLISH TEACHERS PROFESSIONAL DEVELOPMENT ”.
_______________________________________________________
ladies and gentlemen,
Jogja English Teacher Association
IS An independent orgnization, one medium to empower English teachers to be more competent and professional, creative and innovative also have good
personality and ability in organization.
JETA IS a medium for communication and information among the English teachers from any level of institutions in Yogyakarta,a place for teachers to share
ideas and knowledge, solve problems, discuss
the newest issues, which are
all related to teaching learning
matter so that a better quality of English Instructional Program will be on hand.
Every year JETA in
colaboration with a prestigous university in Jogjakarta such as Sanata Dharma
University, State University Jogjakarta, Sarjanawiyata Tamansiswa University
and Ahmad Dahlan University have conducted annual conferences.
This year, JETA conference 2012 in Sanata Dharma University
chose a theme “
REVITALIZING ENGLISH TEACHERS PROFESSIONAL DEVELOPMENT ”. This theme was chosen
because we considered that to revitalize the professional development of
English teachers, lecrurers, and pratitioners in order to explore and discuss,
among others, issues of evaluation, reflecting teaching, classroom action
research, teacher’s profesional competence and teaching materials development
are very important.
This conference also provides opportunities
for participant to demonstrate teachIng model and real experiences through
workshop.
Ladies and gentlemen,
This JETA conference will be one of the most spectacular
conferences ever. Because, In a very minutes, we will show you a fabulous
performance that will be presented by JETA english teachers “ Opera Van JETA “
entitle Roro Jonggrang.
From this performance we want to deliver our message to all
teachers. We must become professional english teacher but we must remember and
hold our own indonesian culture.
___________________________________________________________________
Ladies and gentleman
On behalf of the committee, we
would like to express our sincere gratitude to all the guests and participants…
May God bless and lead us in every effort that we do to gain a better future….
And to strengthen our nationalism we are inviting you all to stand up and to sing our national anthem, Indonesia Raya, and this will be conducted by Mrs Emy
Mrs Emy the floor is yours
Well, Ladies and gentlemen,
before we go to our main program
today, we would like to express our deep
gratitude to the distinguished guests:
1.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta
(Prof. Dr. Rochmat Wahab M.Pd, M.A.)
2.
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
(Prof Dr Zamzani, M.Pd)
3.
Kadinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY
(Prof Suwarsih Madya, Ph.D)
4.
Ibu
Itje Chodidjah, M.A. ( British Council)
5.
Dr
Willy Renandya Ardian
(SEAMEO Regional Language
Center)
And all participants ladies and gentleman
We appreciate your willingness to come and participate in our program today.
Dear audiences,
We would like to start our program today by praying.
Hopefully, all we have planned will run
successfully and give us advantages.
Ladies and gentlemen, moment
of silence begins. Finish!
Ladies and gentlemen, now is
the time for the Committee chairperson of JETA Conference 2010 Ibu Nury Supriyanti, M.A to deliver the speech.
To Ibu Nury Supriyanti, M.A,
the floor is yours. …….
Thank You very much to Ibu
Nury Supriyanti, M.A for the speech.
And the next, we would like to
invite JETA chairperson, Dra Endang Triningsih to deliver the
welcoming speech.
Well, ladies and gentlemen,
here is Dra Endang Triningsih
Thank You very much to Dra Endang Triningsih for the speech.
The next speech will be
delivered by the The Head of Yogyakarta Provincial
Office of Education, Youth and Sport
Ladies And Gentleman please
welcome Prof. Suwarsih Madya, Ph. D
Thank You very much to Prof. Suwarsih Madya, Ph. D for the speech
Ladies and gentlemen, now we
come to the main program of the opening ceremony today, That is the declaration of the
7th National JETA Conference 2010.
And for this special moment,
we would like to invite The Rector of
Yogyakarta State University Prof Dr.
Rochmat Wahab, M.Pd.,M.A. to deliver her speech and to officially declare
this conference open. Thank You very much.
Please wellcome “ Opera Van JETA “ entitle Roro Jonggrang.
UPAYA MENGEMBALIKAN EKOSISTEM MANGROVE YANG SUDAH RUSAK KEMBALI SEPERTI ASLI (RESTORASI) AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA
Dewanti Kusumaningrum Wijaya
Jurusan Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
Jalan Kaliurang Km 14,4 Sleman,
Yogyakarta, 55584
Email : dewantikw10@gmail.com
Abstrak
Hutan
mangrove adalah hutan yang berada di pantai, sedangkan ekosistem mangrove
adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara
makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang
surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan
mampu tumbuh dalam perairan asin/payau. Ekosistem mangrove memberikan
keuntungan di bidang ekologi dan ekonomi, secara fisik pun mangrove sangat
berperan sebagai penahan terpaan ombak di pantai. Namun luas hutan mangrove
semakin hari semakin berkurang akibat aktivitas manusia, seperti kegiatan
penambakan, penebangan pohon mangrove.
Belum
ada hutan mangrove yang di lindungi pemerintah, seperti halnya
disampaikan Setyawan dan Kusumo (2006a) dari 20 lokasi hutan mangrove
yang di survei ternyata tidak ada satupun yang sudah ditetapkan sebagai hutan
lindung. Karena kawasan ekosistem mangrove tidak dilindungi pemerintah maka
hutan mangrove sekarang sudah banyak terjadi kerusakan akibat aktivitas
masyarakat sekitar pesisir pantai, seperti pertambangan udang, ikan dan garam,
penebangan vegetasi mangrove, pencemaran lingkungan, reklamasi dan sedimentasi.
Konversi ekosistem mangrove menjadi tambak merupakan faktor utama penyebab
hilangnya hutan mangrove duniae.
Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan bahwa ekosistem mangrove sangat
berperan penting bagi keseimbangan alam. Namun luas ekosistem mangrove semakin
hari semakin menurun, untuk itu sangat diperlukan usaha mengembalikan ekosistem
mangrove seperti semula. Dalam melakukan restorasi, peran masyarakat merupakan
pokok utama dalam keberhasilan restorasi. Selain kegiatan restorasi, lahan
basah dinyatakan efektif dalam mengatasi pencemaran logam berat (Pb dan Cu),
begitupun dengan spesies Avicennia marina dan Rhizopora
sp. juga memiliki kemampuan serap logam yang tinggi.
Kata
kunci : hutan mangrove, ekosistem mangrove, restorasi
Produk Fermentasi Limbah Pertanian Sebagai Bahan Pakan Unggas
Pakan
merupakan kebutuhan primer dunia usaha peternakan dimana dalam budidaya ternak
secara intensif biaya pakan mencapai sekitar 70% dari total biaya produksi,
sehingga harga bahan pakan sangat menentukan biaya produksi.
Disamping
harga pakan, nilai gizi pakan juga menentukan produksi ternak, dengan nilai
gizi yang baik maka produksi ternak semakin baik.
Sementara
itu, beberapa bahan baku masih di impor dengan harga mahal. Untuk menekan biaya
produksi, dibutuhkan bahan baku yang cukup murah dan mudah didapat dengan gizi
yang cukup. Salah satu cara memecahkan kendala tersebut adalah dengan
memanfaatkan limbah pertanian.
Limbah
pertanian terdiri dari aneka ragam jenis, dapat berupa limbah industri
perkebunan seperti lumpur sawit, bungkil inti sawit, bungkil kelapa, limbah
kakao atau limbah industri kecil seperti onggok, ampas sagu, ampas ubi, ampas
tahu, dan lain-lain.
Pada
ternak ruminansia umumnya limbah yang melimpah ini dapat dimanfaatkan langsung
sebagai pakan ternak tetapi tidak pada unggas. Kadar protein, daya cerna dan
asam amino yang rendah serta serat kasar yang tinggi biasanya menjadi faktor
pembatas dalam penggunaannya sebagai pakan unggas.
Untuk
menurunkan serat kasar dan meningkatkan nilai nutrisi pada limbah pertanian
dibutuhkan suatu proses yang dapat mencakup proses fisik, kimiawi, maupun
biologis antara lain teknologi fermentasi.
Teknologi
fermentasi adalah proses penyimpanan substrat dalam keadaan anaerob dengan menambahkan
mineral, menanamkan mikroba di dalamnya, dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu
dan waktu tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan nilai gizi terutama kadar
protein dan menurunkan kadar serat.
Penggunaan
teknologi fermentasi untuk meningkatkan nilai gizi limbah pertanian sebagai
sumber pakan alternatif dapat membantu pemecahan masalah kekurangan bahan pakan
unggas dan permasalahan limbah yang tidak termanfaatkan.
Bagaimana
pengaruh produk fermentasi terhadap produksi telur, kualitas telur pada ayam
petelur, karkas, bobot badan, FCR, konsumsi pakan, dan lain sebagainya seperti
bobot jeroan pada ayam broiler atau itik pedaging.
Limbah pertanian
berpotensi sebagai bahan pakan alternatif dengan menggunakan teknologi fermentasi
yang berperan untuk meningkatkan nilai nutrisi limbah pertanian dan
meminimumkan kadar serat kasar.
Produk fermentasi dapat diberikan
5 hingga 30% tergantung dari jenis substrat dan jenis unggas tanpa menyebabkan
kematian. Perlu adanya penelitian fermentasi dengan substrat limbah pertanian
lain yang berlimpah pada musim tertentu untuk mengantisipasi kekurangan bahan
pakan pada musim kemarau.
Disamping itu penggunaan produk
fermentasi dapat mengurangi penggunaan bahan pakan impor yang semakin hari
semakin mahal.
(Penulis : Dewanti K. Wijaya – Teknik
Lingkungan UII, Yogyakarta)
Langganan:
Postingan (Atom)