Selasa, 28 Mei 2013

UPAYA MENGEMBALIKAN EKOSISTEM MANGROVE YANG SUDAH RUSAK KEMBALI SEPERTI ASLI (RESTORASI) AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA



Dewanti Kusumaningrum Wijaya
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
Jalan Kaliurang Km 14,4 Sleman, Yogyakarta, 55584

Abstrak
Hutan mangrove adalah hutan yang berada di pantai, sedangkan ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau. Ekosistem mangrove memberikan keuntungan di bidang ekologi dan ekonomi, secara fisik pun mangrove sangat berperan sebagai penahan terpaan ombak di pantai. Namun luas hutan mangrove semakin hari semakin berkurang akibat aktivitas manusia, seperti kegiatan penambakan, penebangan pohon mangrove.
Belum ada hutan mangrove yang di lindungi pemerintah, seperti halnya disampaikan  Setyawan dan Kusumo (2006a) dari 20 lokasi hutan mangrove yang di survei ternyata tidak ada satupun yang sudah ditetapkan sebagai hutan lindung. Karena kawasan ekosistem mangrove tidak dilindungi pemerintah maka hutan mangrove sekarang sudah banyak terjadi kerusakan akibat aktivitas masyarakat sekitar pesisir pantai, seperti pertambangan udang, ikan dan garam, penebangan vegetasi mangrove, pencemaran lingkungan, reklamasi dan sedimentasi. Konversi ekosistem mangrove menjadi tambak merupakan faktor utama penyebab hilangnya hutan mangrove duniae.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan bahwa ekosistem mangrove sangat berperan penting bagi keseimbangan alam. Namun luas ekosistem mangrove semakin hari semakin menurun, untuk itu sangat diperlukan usaha mengembalikan ekosistem mangrove seperti semula. Dalam melakukan restorasi, peran masyarakat merupakan pokok utama dalam keberhasilan restorasi. Selain kegiatan restorasi, lahan basah dinyatakan efektif dalam mengatasi pencemaran logam berat (Pb dan Cu), begitupun dengan spesies Avicennia marina dan Rhizopora sp. juga memiliki kemampuan serap logam yang tinggi.

Kata kunci : hutan mangrove, ekosistem mangrove, restorasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar