Selasa, 28 Mei 2013

Materi Cilacs Speaking



              OPENING SCRIPT OF JETA UNY 2012

Asslkm…..Wr Wb
Good morning ladies and gentlemen,

Welcome to Kunjono Room of Central Administration Building of Sanata Dharma University Jogjakarta.
On this special ocassion, JETA : the Jogja Englishs Teacher Association, in collaboration with English Languge Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta Provincial Office of Education Youth and Sport proudly present : The 9th JETA Conference 2012 with the theme “ REVITALIZING ENGLISH TEACHERS PROFESSIONAL DEVELOPMENT ”.
_______________________________________________________
ladies and gentlemen,
Jogja English Teacher Association IS An independent orgnization, one medium to empower English teachers to be more competent and professional, creative and innovative also  have good personality and ability in organization.

JETA IS a medium for communication and information among the English teachers from any level of institutions in Yogyakarta,a place for teachers  to share ideas and knowledge, solve problems, discuss the newest issues, which are all  related to teaching learning matter so that a better quality of English Instructional Program will be on hand.

Every year JETA in colaboration with a prestigous university in Jogjakarta such as Sanata Dharma University, State University Jogjakarta, Sarjanawiyata Tamansiswa University and Ahmad Dahlan University have conducted annual conferences.


This year, JETA conference 2012 in Sanata Dharma University chose a theme “ REVITALIZING ENGLISH TEACHERS PROFESSIONAL DEVELOPMENT ”. This theme was chosen because we considered that to revitalize the professional development of English teachers, lecrurers, and pratitioners in order to explore and discuss, among others, issues of evaluation, reflecting teaching, classroom action research, teacher’s profesional competence and teaching materials development are very important.
This conference also provides opportunities for participant to demonstrate teachIng model and real experiences through workshop.

Ladies and gentlemen,
This JETA conference will be one of the most spectacular conferences ever. Because, In a very minutes, we will show you a fabulous performance that will be presented by JETA english teachers “ Opera Van JETA “ entitle Roro Jonggrang.
From this performance we want to deliver our message to all teachers. We must become professional english teacher but we must remember and hold our own indonesian culture.

___________________________________________________________________
Ladies  and gentleman
On behalf of the committee, we would like to express our sincere gratitude to all the guests and participants…
May God bless and lead us in every effort that we do to gain a better future….

And to strengthen our nationalism we are inviting you all to stand up and to sing our national anthem, Indonesia Raya, and this will be conducted by Mrs Emy
Mrs Emy the floor is yours


Well, Ladies and gentlemen, before we go to our main program today, we would like to express our deep gratitude to the distinguished guests:

1.   Rektor Universitas Negeri Yogyakarta
(Prof. Dr. Rochmat Wahab M.Pd, M.A.)
2.   Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
(Prof Dr Zamzani, M.Pd)
3.   Kadinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY
(Prof Suwarsih Madya, Ph.D)
4.   Ibu Itje Chodidjah, M.A. ( British Council)
5.  Dr Willy Renandya Ardian
(SEAMEO Regional Language Center)

And all participants ladies and gentleman
We appreciate your willingness to come and participate in our program today.

Dear audiences,
We would like to start our program today by praying.
Hopefully, all we have planned will run successfully and give us advantages.
Ladies and gentlemen, moment of silence begins.  Finish!

Ladies and gentlemen, now is the time for the Committee chairperson of JETA Conference 2010 Ibu Nury Supriyanti, M.A to deliver the speech.
To Ibu Nury Supriyanti, M.A, the floor is yours. …….  
Thank You very much to  Ibu Nury Supriyanti, M.A for the speech.

And the next, we would like to invite JETA  chairperson, Dra Endang Triningsih to deliver the welcoming speech.
Well, ladies and gentlemen, here is Dra Endang Triningsih
Thank You very much to Dra Endang Triningsih for the speech.

The next speech will be delivered by the The Head of Yogyakarta Provincial Office of Education, Youth and Sport
Ladies And Gentleman please welcome Prof.  Suwarsih Madya, Ph. D
Thank You very much to Prof.  Suwarsih Madya, Ph. D for the speech

Ladies and gentlemen, now we come to the main program of the opening ceremony today, That is the declaration of the 7th National JETA Conference 2010.
And for this special moment, we would like to invite The Rector of Yogyakarta State University Prof Dr. Rochmat Wahab, M.Pd.,M.A. to deliver her speech and to officially declare this conference open. Thank You very much.

Please wellcome “ Opera Van JETA “ entitle Roro Jonggrang.

UPAYA MENGEMBALIKAN EKOSISTEM MANGROVE YANG SUDAH RUSAK KEMBALI SEPERTI ASLI (RESTORASI) AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA



Dewanti Kusumaningrum Wijaya
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
Jalan Kaliurang Km 14,4 Sleman, Yogyakarta, 55584

Abstrak
Hutan mangrove adalah hutan yang berada di pantai, sedangkan ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau. Ekosistem mangrove memberikan keuntungan di bidang ekologi dan ekonomi, secara fisik pun mangrove sangat berperan sebagai penahan terpaan ombak di pantai. Namun luas hutan mangrove semakin hari semakin berkurang akibat aktivitas manusia, seperti kegiatan penambakan, penebangan pohon mangrove.
Belum ada hutan mangrove yang di lindungi pemerintah, seperti halnya disampaikan  Setyawan dan Kusumo (2006a) dari 20 lokasi hutan mangrove yang di survei ternyata tidak ada satupun yang sudah ditetapkan sebagai hutan lindung. Karena kawasan ekosistem mangrove tidak dilindungi pemerintah maka hutan mangrove sekarang sudah banyak terjadi kerusakan akibat aktivitas masyarakat sekitar pesisir pantai, seperti pertambangan udang, ikan dan garam, penebangan vegetasi mangrove, pencemaran lingkungan, reklamasi dan sedimentasi. Konversi ekosistem mangrove menjadi tambak merupakan faktor utama penyebab hilangnya hutan mangrove duniae.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan bahwa ekosistem mangrove sangat berperan penting bagi keseimbangan alam. Namun luas ekosistem mangrove semakin hari semakin menurun, untuk itu sangat diperlukan usaha mengembalikan ekosistem mangrove seperti semula. Dalam melakukan restorasi, peran masyarakat merupakan pokok utama dalam keberhasilan restorasi. Selain kegiatan restorasi, lahan basah dinyatakan efektif dalam mengatasi pencemaran logam berat (Pb dan Cu), begitupun dengan spesies Avicennia marina dan Rhizopora sp. juga memiliki kemampuan serap logam yang tinggi.

Kata kunci : hutan mangrove, ekosistem mangrove, restorasi

Produk Fermentasi Limbah Pertanian Sebagai Bahan Pakan Unggas



Pakan merupakan kebutuhan primer dunia usaha peternakan dimana dalam budidaya ternak secara intensif biaya pakan mencapai sekitar 70% dari total biaya produksi, sehingga harga bahan pakan sangat menentukan biaya produksi.

Disamping harga pakan, nilai gizi pakan juga menentukan produksi ternak, dengan nilai gizi yang baik maka produksi ternak semakin baik.

Sementara itu, beberapa bahan baku masih di impor dengan harga mahal. Untuk menekan biaya produksi, dibutuhkan bahan baku yang cukup murah dan mudah didapat dengan gizi yang cukup. Salah satu cara memecahkan kendala tersebut adalah dengan memanfaatkan limbah pertanian.

Limbah pertanian terdiri dari aneka ragam jenis, dapat berupa limbah industri perkebunan seperti lumpur sawit, bungkil inti sawit, bungkil kelapa, limbah kakao atau limbah industri kecil seperti onggok, ampas sagu, ampas ubi, ampas tahu, dan lain-lain.

Pada ternak ruminansia umumnya limbah yang melimpah ini dapat dimanfaatkan langsung sebagai pakan ternak tetapi tidak pada unggas. Kadar protein, daya cerna dan asam amino yang rendah serta serat kasar yang tinggi biasanya menjadi faktor pembatas dalam penggunaannya sebagai pakan unggas.

Untuk menurunkan serat kasar dan meningkatkan nilai nutrisi pada limbah pertanian dibutuhkan suatu proses yang dapat mencakup proses fisik, kimiawi, maupun biologis antara lain teknologi fermentasi.

Teknologi fermentasi adalah proses penyimpanan substrat dalam keadaan anaerob dengan menambahkan mineral, menanamkan mikroba di dalamnya, dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan nilai gizi terutama kadar protein dan menurunkan kadar serat.

Penggunaan teknologi fermentasi untuk meningkatkan nilai gizi limbah pertanian sebagai sumber pakan alternatif dapat membantu pemecahan masalah kekurangan bahan pakan unggas dan permasalahan limbah yang tidak termanfaatkan.

Bagaimana pengaruh produk fermentasi terhadap produksi telur, kualitas telur pada ayam petelur, karkas, bobot badan, FCR, konsumsi pakan, dan lain sebagainya seperti bobot jeroan pada ayam broiler atau itik pedaging.

Limbah pertanian berpotensi sebagai bahan pakan alternatif dengan menggunakan teknologi fermentasi yang berperan untuk meningkatkan nilai nutrisi limbah pertanian dan meminimumkan kadar serat kasar.

Produk fermentasi dapat diberikan 5 hingga 30% tergantung dari jenis substrat dan jenis unggas tanpa menyebabkan kematian. Perlu adanya penelitian fermentasi dengan substrat limbah pertanian lain yang berlimpah pada musim tertentu untuk mengantisipasi kekurangan bahan pakan pada musim kemarau.

Disamping itu penggunaan produk fermentasi dapat mengurangi penggunaan bahan pakan impor yang semakin hari semakin mahal.

(Penulis : Dewanti K. Wijaya – Teknik Lingkungan UII, Yogyakarta)

Sabtu, 25 Mei 2013

Menggambar Kursi Menggunakan Teknik Follow, Component dan Grouping


Gambar I. Kursi Tampak Atas

 
Gambar II. Kursi Tampak Depan


Gambar III. Kursi Tampak Bawah


Gambar IV. Kursi Tampak Belakang


Gambar V. Kursi Tampak Samping

 
Gambar VI. Kursi Tampak Keseluruhan


Dewanti K. Wijaya_12513042_kelas A


Sabtu, 18 Mei 2013

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil studi atau telaah secarah cermat tentang dampak penting suatu kagiatan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan atau proyek yang akan dilaksanakan, sedangkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah keseluruhan dari hsil studi yang disusun secara sistematis dan merupakan satu kesatuan dalam bentuk dokumentasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.


Dengan adanya AMDAL pengambil keputusan mencoba melihat :
  1. Apakah ada dampak pada kualitas lingkungan hidup yang melampaui batas toleransi yang sudah ditetapkan
  2. Apakah dalam menimbulkan dampak pada proyek lain atau kegiatan lain sehingga dapat menimbulkan komplik
  3. Apakah akan menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat ditoleransi serta membahayakan keselamatan masyarakat
  4. sejauhmana pengaruhnya pada pengelolaan lingkungan yang lebih luas.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.

Pada umumnya setiap negara yang sedang membangun memiliki sistem perencanaan pembangunan sendiri-sendiri. Sistem perencanaan pembangunan ini disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Di indonesia pembangunan nasional disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya dilaksanakan secara sambung menyambung untuk dapat menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik. Kegiatan pembangunan ini dilaksanakan dengan menggunkan apa yang disebut proyek.
Seringkali proyek dibuat dalam porsi ruang lingkup yang sangat luas tetapi disusun kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat diananlisis sebagai suatu proyek, tetapi pada umumnya akan lebih baik bila proyek dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang layak ditinjau dari segi sosial, administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Pembangunan dengan proyek yang dikaji dari aspek kelayakan lingkungan bisa disebut pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan pada hakekatnya dilaksanakan untuk mewujudkan pembangunan berlanjut (sustainable development). Instrumen untuk mencapai pembangunan berlanjut adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
  1. Menurut PP 29/1986, yang kemudian disempurnakan dengan PP 27/1999, yang semula hanya memiliki satu model AMDAL, berkembang dan mempunyai beberapa bentuk AMDAL dan mempunyai pengertian:Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha/kegiatan. Kajian ini menghasilkan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan, Analisis Dampak Lingkungan, Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan.
  2. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan.
Dalam PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL Proyek Individual (seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL Kawasan, dan AMDAL Regional. Pengertian ketiga AMDAL menurut PP 51/1993 tersebut adalah:
  1. Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu/multisektor adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting menjadi dampak besar dan penting.
  2. Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan ha,paran ekosistem dan menyangkut kwenangan satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting diganti dampak besar dan penting.
  3. Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang  daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab.
Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Hasil studi ini terdiri dari beberapa dokumen. Atas dasar beberapa dokumen ini kebijakan dipertimbangkan dan diambil. 
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
  • Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL
  • Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
  • masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
  1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006.
  2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002.
  3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006.
  4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
Fungsi dan Peran AMDAL

Pada waktu yang lampau, kebutuhan manusia akan sumber alam belum begitu besar karena jumlah manusianya sendiri masih relatif sedikit, di samping itu intensitas kegiatannya juga tidak besar. Pada saat-saat itu perubahan-perubahan pada lingkungan oleh aktifitas manusia masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alami. Tetapi aktifitas manusia makin lama makin besar sehingga menimbulkan perubahan lingkungan yang besar pula. Pada saat inilah manusia perlu berfikir apakah perubahan yang terjadi pada lingkungan itu tidak akan merugikan manusia. Manusia perlu memperkirakan apa yang akan terjadi akibat adanya kegiatan oleh manusia itu sendiri.
  
AMDAL (Analisis Mengenai Danpak Lingkungan) merupakan alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktifitas pembangunan yang direncanakan. 
Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 menyatakan : “Analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pngambilan keputusan”. 
AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting, karena ini memang yang dikehendaki baik oleh Peraturan Pemerintah maupun oleh Undang-undang, dengan tujuan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan. Oleh karena itu pemilik proyek atau pemrakarsa akan melanggar perundangan bila tidak menyusun AMDAL, semua perizinan akan sulit didapat dan di samping itu pemilik proyek dapat dituntut dimuka pengadilan. Keharusan membuat AMDAL merupakan cara yang efektif untuk memaksa para pemilik proyek memperhatikan kualitas lingkungan, tidak hanya memikirkan keuntungan proyek sebesar mungkin tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang timbul. Dampak dari suatu kegiatan, baik dampak negatif maupun dampak positif harus sudah diperkirakan sebelum kegiatan itu dimulai. Dengan adanya AMDAL, pengambil keputusan akan lebih luas wawasannya di dalam melaksanakan tugasnya. Karena di dalam suatu rencana kegiatan, banyak sekali hal-hal yang akan dikerjakan, maka AMDAL harus dapat membatasi diri, hanya mempelajari hal-hal yang penting bagi proses pengambilan keputusan.

AMDAL ini sangat penting bagi negara berkembang khususnya Indonesia, karena Indonesia sedang giat melakasanakan pembangunan, dan untuk melaksanakan pembangunan maka lingkungan hidup banyak berubah, dengan adanya AMDAL maka perubahan tersebut dapat diperkirakan. Dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif, hampir tidak mungkin bahwa dalam suatu kegiatan / pembangunan tidak ada dampak negatifnya. Dampak negatif yang kemungkinan  timbul harus sudah diketahui sebelumnya (dengan MDAL), di samping itu AMDAL juga membahas cara-cara untuk menanggulangi / mengurangi dampak negatif. Agar supaya jumlah masyarakat yang dapat ikut merasakan hasil pembangunan meningkat, maka dampak positif perlu dikembangkan di dalam AMDAL.

Nurkin, (2002) mengemukakan bahwa penerapan AMDAL di negara-negara berkembang ditujukan untuk :

  1. Untuk mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang mungkin dapat terjadi akibat kegiatan pembangunan
  2. Mengidentifikasi kerugian dan keuntungan terhadap lingkungan alam dan ekonomi yang dapat dialami oleh masyarakat akibat kegiatan pembangunan
  3. Mengidentifikasi masalah lingkungan yang kritis yang memerlukan kajian lebih dalam dan pemantauannya.
  4. Mengkaji dan mencari pilihan alternatif yang baik dari berbagai pilihan pembangunan.
  5. Mewujudkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.
  6. Memabantu pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pembangunan dan pihak pengelola lingkungan untuk memahami tanggung jawab, dan keterkaitannya satu sama lain. 
Manfaat AMDAL 

Bagi masyarakat
  •      Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, sehingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan;
  •      Masyarakat dapat mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek dibangun sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan dirinya dan menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat adanya proyek tersebut;
  •      Masyarakat dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan di daerahnya sejak dari awal, khususnya di dalam memberikan informasi-informasi ataupun ikut langsung di dalam membangun dan menjalankan proyek;
  •       Masyarakat dapat memahami hal-ihwal mengenai proyek secara jelas sehingga kesalahfahaman dapat dihindarkai dan kerja sama yang menguntungkan dapat digalang;
  •      Masyarakat dapat mengetahui hak den kewajibannya di dalam hubungannya dengan proyek tersebut khususnya hak dan kewajiban di dalam ikut dan mengelola lingkungan.
Bagi pemilik proyek
  •        Proyek terhindar dari perlanggaran terhadap undang-undang atau peraturan yang berlaku;
  •       Proyek terhindar dari tuduhan pelanggaran pencemaran atau perusakan lingkungan;
  •      Pemilik proyek dapat melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa yang akan datang;
  •      Pemilik proyek dapat mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah di masa yang akan datang;
  •       Nalisis dampak lingkungan merupakan sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyeknya secara kuantitatif, termasuk informasi sosial ekonomi dan sosial budaya;
  • Analisis dampak lingkungan merupakan bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan proyeknya, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahannya untuk segera dapat dilakukan penyempurnaannya;
  •      Dengan adanya analisis dampak lingkungan, pemilik proyek dapat mengetahui keadaan lingkungan yang membahayakan (misalnya banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain) sehingga dapat dicari keadaan lingkungan yang aman bagi proyek.
Bagi pemerintah
  •     Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebur tidak rusak (khusus untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui);
  •      Untuk mencegah rusaknya sumberdaya alam lainnya yang berada di luar lokasi proyek baik yang dioleh olrh proyek lain, diolah masyarakat atau yang belum diolah;
  •      Untuk menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya, sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat;
  •     Untuk menghindari terjadinya pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul khususnya dengan masyarakat dan proyek-proyek lainnya;
  •      Untuk menjamin agar proyek yang dibangun sesuai dengan rencana pembangunan daerah, nasional ataupun internasional serta tidak mengganggu proyek lain;
  •       Untuk menjamin agar proyek tersebut mempunyai manfaat yang jelas bagi negara dan masyarakat;
  • Analisis dampak lingkungan diperlukan bagi pemerintah sebagai alat pengambil keputusan.
 
Dewanti K. Wijaya_12513042_Kelas A